Cara Menyusun Journaling Travel dari Tiket, Foto, dan Cerita Harian

Cara Menyusun Journaling Travel dari Tiket, Foto, dan Cerita Harian

Pernah pulang dari liburan dan ngerasa semua momen seru tadi cepat banget berlalu? Nah, journaling travel bisa jadi cara paling personal buat nge-abadikan kenangan kamu! Apalagi kalau kamu gabungin tiket, foto, dan cerita harian ke dalam satu buku—hasilnya bukan cuma dokumentasi biasa, tapi mini museum hidup versi kamu.

Dalam artikel ini, kita bakal bahas tuntas cara menyusun journaling travel dari tiket, foto, dan cerita harian, dari awal persiapan sampai tips editing layout yang bikin jurnalmu jadi estetik maksimal dan gak pasaran.


Kenapa Harus Bikin Travel Journal Manual, Bukan Cuma Upload IG?

  • Lebih personal dan bisa dipegang: fisik = vibe nostalgia lebih kuat.
  • Kreatif banget: kamu bisa bebas dekor, tempel, nulis pakai gaya sendiri.
  • Gak cuma cerita, tapi juga bukti fisik kayak tiket, stiker, struk, bahkan bunga kering.
  • Jadi kenang-kenangan berharga yang bisa dibaca ulang kapan pun.
  • Jauh dari digital overload—space offline buat memproses memori.

Alat dan Bahan Menyusun Travel Journal

Alat:

  • Notebook / journal kosong (grid, dotted, atau plain)
  • Pulpen, brush pen, stabilo
  • Gunting dan lem stik
  • Washi tape, stiker, klip

Bahan pendukung:

  • Tiket pesawat, kereta, masuk tempat wisata
  • Foto print polaroid / mini photo strip
  • Struk makan, peta mini, label botol
  • Cerita harian (ditulis langsung atau print out)
  • Tempelan khas (stiker lokal, karcis, bunga kering)

Step-by-Step: Cara Menyusun Journaling Travel dari Tiket, Foto, dan Cerita Harian

Langkah 1: Kumpulkan Semua Benda Kenangan

  • Selama travelling, simpan benda kecil kayak boarding pass, tiket masuk, label makanan unik, dsb.
  • Masukkan ke pouch khusus atau amplop setiap hari biar gak hilang.
  • Catat juga momen spesial atau lucu di HP biar bisa ditulis ulang nanti.

Langkah 2: Cetak Foto Favorit dari Perjalananmu

  • Pilih 3–5 foto per hari yang paling menggambarkan vibe hari itu.
  • Cetak dalam ukuran kecil (polaroid look, kotak 5x5cm, atau strip).
  • Kombinasikan dengan foto candid, makanan, landscape, atau selfie rame-rame.

Langkah 3: Susun Layout per Hari / Destinasi

  • Tentuin layout dasar dulu: mau per hari (day 1, day 2…) atau per tempat (Kyoto, Bali, Bangkok).
  • Gunakan judul tebal pakai brush pen + tulis tanggal.
  • Tempel foto, tiket, dan item lainnya.
  • Sisakan space buat cerita.

Pro tip: Sisipkan mini map atau itinerary harian kecil di pojok halaman.


Langkah 4: Tulis Cerita Harianmu dengan Gaya Bebas

Gak harus panjang, yang penting jujur dan relate. Bisa dalam bentuk:

  • Paragraf cerita
  • Bullet point highlight
  • “3 Hal paling seru hari ini”
  • Quotes lucu/emosional dari temen
  • Dialog random yang memorable

Contoh:

Hari ini nyasar 2 jam gara-gara peta offline ngaco, tapi jadi ketemu warung mie ayam terenak se-TripAdvisor.


Langkah 5: Dekorasi dan Tambahan Personal Touch

  • Gunakan washi tape buat bingkai foto atau judul.
  • Tambahkan stiker bertema (travel, kamera, ikon negara).
  • Gunakan warna yang berbeda per tempat.
  • Sisipkan sketch kecil, cap stempel, atau doodle yang kamu gambar sendiri.
  • Tambahkan highlight box: “pengeluaran hari ini”, “first impression”, “random moment”.

Bullet List: Hal yang Bisa Kamu Tempel di Travel Journal

  • Tiket pesawat, boarding pass, tiket masuk museum
  • Struk makanan atau kafe
  • Brosur mini atau peta dari hotel
  • Label produk lokal
  • Kartu nama tempat makan
  • Bunga/daun kering dari taman
  • Koin kecil dari negara yang dikunjungi

Tips Biar Travel Journal Kamu Makin Kece

  • Pilih satu tema warna untuk tiap trip (pastel untuk Jepang, earthy untuk Bali, dsb).
  • Gunakan kode warna buat mood: hijau (happy), biru (santai), merah (chaos).
  • Gunakan clip mini buat hal yang gak bisa ditempel permanen.
  • Bikin satu halaman full foto buat recap keseluruhan trip.
  • Simpan file digital-nya juga buat backup dan versi online.

Manfaat Jangka Panjang dari Travel Journaling

  • Jadi bentuk self-reflection dan emotional processing.
  • Membantu kamu mengingat hal kecil yang sering dilupain.
  • Bisa dibaca ulang kapan pun kamu kangen travelling.
  • Bahan cerita ke anak cucu someday!
  • Bisa diubah jadi konten blog atau ebook perjalanan.

FAQ: Cara Menyusun Journaling Travel dari Tiket, Foto, dan Cerita Harian

1. Gimana kalau aku lupa nulis pas hari H?
Tulis ulang keesokan harinya atau saat udah pulang. Catatan singkat di HP bisa bantu recall detail.

2. Harus jago gambar gak buat bikin travel journal?
Enggak! Yang penting jujur dan personal. Kamu bisa pakai stiker atau print doodle dari Pinterest.

3. Apa harus print foto? Bisa gak digital aja?
Bisa digital pakai app seperti Notion, Goodnotes, atau Canva. Tapi print manual punya feel yang lebih kuat!

4. Kertas apa yang cocok buat journaling travel?
Gunakan kertas minimal 100–120gsm biar gak tembus tinta dan kuat buat tempel item berat.

5. Bisa gak journaling travel ini jadi portofolio?
Bisa banget! Apalagi kalau kamu fotografer, content creator, atau penulis travel blog.

6. Bisa bikin ini bareng temen gak?
Seru banget malah! Saling tukeran foto, cerita, dan bikin halaman khusus “teman perjalanan”.


Penutup

Itu dia cara menyusun journaling travel dari tiket, foto, dan cerita harian yang fun, kreatif, dan penuh kenangan! Nggak perlu jago seni atau nulis, yang penting kamu berani mulai dan nikmatin prosesnya. Tiap halaman yang kamu buat itu bukan cuma scrapbook, tapi bukti kalau kamu pernah hidup penuh petualangan dan momen berharga.

Yuk mulai satu halaman hari ini, dan biarkan kenangan itu hidup terus lewat jurnal buatan tangan kamu sendiri.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *